Latest Post :
Recent Posts

A Girl In Love

Cinta sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan satu kata. Cinta memikat dengan tajam dan berbeda. Cinta suatu hal abstrak  dengan definisi dan efek yang berbeda, tapi dapat kurasa. Cinta daya tarik baru seperti sihir, dapatkah kau menolaknya? Yah cinta, cinta, dan cinta, suatu hal yang paling umum diucapkan umat manusia terutama kaum muda. Cinta, cinta dan cinta suatu kata yang menjadi trending topic sepanjang masa.Cinta, cinta, dan cinta suatu hal yang membuat orang yang terinfeksi olehnya menjadi berbeda. Cinta, cinta, dan cinta yaah kata yang akan menjadi panjang jika kita membahasnya.
Cinta?yah mungkin itulah yang akan kuceritakan padamu, suatu hal yang pasti kau mengenalnya bahkan kau juga pernah merasakannya. Dari mana akan ku mulai kisahku?itu merupakan pertanyaan yang membingungkan mengingat perjalanan hidupku yang berhiaskan kisah cinta sudah berjalan hitungan tahunan. Maka akan sangat membingungkan jika aku mengisahkan semuanya padamu. Oleh karenanya disini aku akan mengisahkan kisah cintaku yang masih hangat di ingatan.
Pertama, perkenalkan aku Caren Angelina Hulson, sebut saja Caren. Sangat mudah jika kau ingin tahu seperti apa diriku. Tinggal cari perempuan bertubuh kurus, dan pendek yang Nampak kecil dengan wajah pas-pasan, berambut lepek, dan bersuara nyaring, ditambah tak bisa diam. Huft, sulit mengakuinya tapi begitulah aku adanya, tak ada satupun hal yang dapat ku banggakan. Walau terkadang aku sering mendapat pujian dan hampir tak mendapat cacian, akan tetapi tetap saja aku merasa buruk. Dengan tubuhku yang kecil, bukan berarti aku tak aktif sama sekali, aku mengikuti organisasi disekolah, dan 4 ekstra kulikuler, ditambah lagi baru-baru ini aku juga mengikuti organisasi diluar sekolah yang bisa dikatakan bertaraf internasional. Dengan kegiatan-kegiatan yang aku ikuti, sudah jelas membuatku sangat sibuk, bahkan terasa akan gila jika ditambah ulangan-ulangan, tugas-tugas, dan padatnya acara yang ada. Yah, kupikir deksripsi bertele-tele di atas cukup untuk mewakili seperti apakah diriku.
Cukup untuk perkenalanku, sekarang akan kumulai kisahku. Kisah yang kuceritakan ini adalah kisahku yang baru saja ku alami. Yaah walaupun aku masih baru satu semester dengan baju putih abu-abu ini, bukan berarti aku masih belum punya kisah cinta di bangku SMA. Walau waktu yang kuhabiskan di bangku SMA masih terhitung bulanan, tetapi aku setidaknya sudah menyukai 2 orang, dan keduanya pun teman satu kelasku. Sangat mengherankan memang dalam hitungan bulan sudah jatuh hati pada dua orang. Padahal tak biasanya aku seperti ini. Di kehidupanku sebelumnya butuh setidaknya tahunan untuk aku dapat jatuh hati pada seseorang. Tetapi sekarang?dalam kurun waktu enam bulan, sudah dua orang? -_-
Hah, apa mungkin aku labil?ataukah mereka yang terlalu memikat?.entahlah aku juga mati kebingungan memikirkannya. Dimulai dari hitungan kurang lebih dua bulanan ketika aku sudah mulai akrab dan dekat dengan teman-teman baruku. Aku merasa mulai menyukai seseorang tanpa sepengetahuan siapapun. Aku tidak tau mengapa, tapi mungkin karena rasa humornya. Sebut saja dia Jordan, pria tinggi, yang memiliki karakteristik sama denganku yaitu kurus. Yah bisa dibilang aku dekat dengannya, sering kali aku juga bercanda dan berbicara dengannya. Ditambah dengan kabar dari teman-teman kelas bahwa ia menyukaiku, membuat rasa sukaku bertambah.
Tetapi ini hanya hampir, sangat disayangkan ternyata di tengah perjalanan ia menyukai teman sekelasku yang lain, dan bisa dibilang seperti ia lebih berpaling dan memilihnya. Sebut saja ia Melly, perempuan dengan rambut tebal nan indah, bertubuh ideal, dan mempunyai paras yang cantik. Sakit?tidak sama sekali, wajar saja jika ia lebih memilih Melly ketimbang diriku. Bisa kau bandingkan aku dengan Melly, benar-benar 180 derajat lebih baik dirinya.
Entah mengapa aku tidak merasa sakit, mungkin karena aku hanya baru akan menyukai Jordan, yaah katakanlah baru 10%an jadi tak menjadi masalah bagiku. Jadi katakanlah aku hampir suka dengan Jordan. Hari demi hari berlalu, begitu juga kisahku, sekarang sudah masuk 3 bulanan aku duduk di bangku SMA, setelah kemarin aku hampir menyukai Jordan, sekarang aku merasa mulai menyukai Bruch. Bruch juga merupakan teman sekelasku, pria yang lumayan tinggi, dan bisa dibilang ideal dengan bakatnya dalam permainan gitar yang memikat. Cukup gila memang, baru bulan lalu aku hampir menyukai Jordan, hanya dalam hitungan sebulan aku sama sekali tak teringat padanya malahan mulai menyukai orang lain. Move on? Aku tak beranggapan seperti itu karena menurutku aku belum menyukai Jordan, hanya nyaris lah. Lupakan sejenak tentang Jordan, sekarang akan kufokuskan ceritaku pada Bruch. Aku akrab dengan Bruch semenjak kita sama-sama mengikuti penyeleksian untuk anggota oragnisasi sekolahku. Di sana aku sering bercengkrama dan makin hari aku makin akrab dengannya. Seiring dengan semakin akrabnya aku dengan dirinya semakin besar pula rasa sukaku padanya.
Awalnya aku tak ingin membiarkan diriku untuk jatuh hati padanya, tapi lama-kelamaan kuabiarkan rasa itu tumbuh semakin dalam. Sampai akhirnya aku benar-benar menyukainya. Selama aku menyukainya tak pernah sekalipun aku bercerita pada teman-temanku. Aku hanya diam mengamatinya seperti saat aku melihat bintang. Yah mengangumi tanpa diketahui dan tanpa balasan. Sampai suatu hari, aku mulai menceritakan siapa orang yang sukai kepada temanku. Awalnya hanya bercerita pada satu orang saja. Dia sahabat dekatku, sebut saja Azzura. Aku selalu saling bercerita dan memberitahu rahasia satu sama lain, dan tak sekalipun salah satu dari kami membocorkan rahasia satu sama lain. Sehingga rahasiaku aman bersamanya. Seiring berjalannya waktu, aku semakin jatuh hati pada Bruch, hingga suatu hari aku mulai menceritakan rahasia pada beberapa temanku yang lain. Disinilah malapetaka dimulai.
Semenjak aku menceritakan tentang Bruch kepada temanku yang lain, semakin hari orang yang mengetahui tentang bahwa aku menyukai Bruch, termasuk Jordan. Yah Jordan orang yang awalnya nyaris aku sukai tapi malah berpaling dariku. Entah mengapa aku merasa Jordan seperti tidak suka jika aku jatuh hati pada Bruch. Membingungkan bukankah jelas-jelas dia lebih memilih Melly ketimbang diriku. Bahkan ia sudah menyatakan rasa sukanya terhadap Melly, akan tetapi sayangnya rasa sukanya terhadap Melly tak berbalas. Tiap kali aku dekat dan bersenda gurau dengan Bruch, Jordan selalu saja menggangu, tapi tak pernah sekalipun aku mengubrisnya.
Hari demi hari kulewati, dan perasaanku makin suka tak terkendali. Akan tetapi naasnya aku mulai mengetahui bahwa ternyata Bruch juga menyukai teman sekelasku yang lain yaitu Alice.  Tak tahu mengapa mengetahui hal itu rasanya sangat menyesakkan, rasanya seperti sesak tak karuan. Apakah ini yang namanya sakit hati. Hah, rasanya benar-benar sakit, seakan-akan rasanya air matapun ingin mengalir. Akan tetapi sesuai prinsipku, sampai kapanpun aku tak akan pernah menangis hanya karena seorang pria. Akan tetapi tetap saja rasanya begitu sakit tak tertahankan, baru pertama kali ini ku merasakannya tetapi langsung membuatku jera.
Ditambah lagi semakin hari semakin banyak orang yang mengetahui bahwasanya aku suka terhadap Bruch bahkan Bruch pun mengetahuinya. Akan tetapi bagai jatuh tertimpa tangga, miris sekali rasanya walau Bruch telah mengetahui bahwa aku suka padanya, tapi tiap harinya aku melihat ia semakin dekat dengan Alice.
Aku percaya bahwa ini tidaklah seperti yang kubayangkan, Tidaklah mungkin aku berkata “Aku mencintaimu”. Aku merasa kesepian mungkin itu yang kini kurasa. Aku mencoba menipu diriku sendiri namun sekarang aku tak dapat menyembunyikannya lagi. Aku pikir aku mencintaimu, mungkin seperti itu  karena aku merindukanmu jika tak ada dirimu aku tak dapat melakukan apapun. Aku terus menerus memikirkannya, memikirkan kedekatanmu denganya. Apapun itu saat aku melihat hal itu, Aku merasa semakin aku jatuh cinta padamu, Dahulu aku tak tahu namun saat ini aku membutuhkanmu, Tiba-tiba saat ini aku melihat wajahmu menempati bagian terbesardi dalam hatiku .
Makin hari diriku makin meratapi nasib yang ada. Kini kedekatan antara Bruch dan Alice menjadi pemandangan yang sudah biasa. Sakit memang, bahkan sangat sakit. Yang bisa kulakukan untuk menghibur hati kecil ku yang tak beruntung ini hanyalah dengan berkicau di akun twitterku, setidaknya inilah puisi yang kubuat untuk mewakili perasaanku. 
Setiap hari Setiap malam, tanpa hatiku tahu
Setiap hari Setiap malam, kenapa kau membuatku menangis?
Aku tidak tahu kenapa aku menjadi seperti ini 
Kenapa kau bodoh tidak menyadarinya
Aku seorang wanita juga, aku bilang aku mencintaimu untuk ratusan kali
itu begitu 
membuatku frustasi, hatiku terasa berat
Apa hal yang tepat untuk dilakukan?
Bagaimana jika ketika aku berkata aku mencintaimu, kau bilang kau benci padaku?
Haruskah aku bilang aku menyukaimu? Karena kau adalah satu-satunya
Haruskah aku mengatakan aku mencintaimu? 
gambaran ini begitu asing
karena ini pertama kalinya aku merasakannya
bertahan sendiri dan menahan
karena aku tahu betapa kesepian dan sulitnya aku
orang yang  ku cintai, lihatlah diriku
meskipun aku tidak memiliki keberanian untuk menghadapimu
Cintailah aku, berbaliklah dan tataplah aku
Tampaknya menjadi keserakahan bahwa aku ingin memilikimu
Aku mencoba untuk menyembunyikannya, tapi tetap saja tak berhasil
orang yang  ku cintai, lihatlah diriku
meskipun aku tidak memiliki keberanian untuk menghadapimu
Cintailah aku, berbaliklah dan tataplah aku
Tampaknya menjadi keserakahan bahwa aku ingin memelukmu
Aku mencoba untuk menyembunyikannya, tapi tetap seperti itu
Orang yang aku tunggu, itu adalah dirimu
Aku berusaha keras sendiri, tapi aku tahu itu mimpi
meskipun aku terlalu kurang untuk mencintaimu
Cintailah aku, putar kepala untuk melihat padaku
Aku takut bahwa aku akan menyesal jika aku tidak mengatakan itu
Aku ingin melihat hatimu sekarang
orang yang akan kucintai, lihatlah diriku

Miris, yah memang sangat malah. Sekarang hari-hariku hanya diwarnai dengan kesedihan, dan rasa sesak yang tak karuan. Dalam situasi seperti ini kepusinganku bertambah dengan seringnya teman ku berkata tentang Jordan, Jordan, dan Jordan. Mereka bilang Jordan menugguku lama, dan merasa sakit karna tahu aku suka dengan Bruch. Beh.. omong kosong, aku tidaklah bodoh, jelas-jelas dulu ia lebih memilih Melly, kenapa sekarang kembali padaku?emang aku pedopokan bisa ditinggal kemudian kembali sesukamu. Hal inilah yang selalu aku pikirkan tiap kali temanku cerita tentang Jordan. Hampir tak ada habisnya teman-temanku menceritakan tentang Jordan, padahal perasaanku masih tak karuan karna Bruch. Sampai akhirnya kuluapkan sudah apa yang kupikirkan tentang Jordan yang selama ini kupendam. Akan tetapi aku hanya bercerita rasa kesalku terhadap Jordan karena dulu lebih memilih Mellya akan tetapi sekarang kembali padaku, tak kuceritakan perihal bahwa dulu aku sempat nyaris menyukai Bruch.
            Setelah mendengar ceritaku, setiap harinya temanku menjelaskan dan menceritakan tentang Jordan, tapi aku tak terlalu mengubrisnya. Sekarang aku hanya fokus dengan bagaimana caraku untuk bisa berpaling dari Bruch, karena rasa sakitku tak tertahankan. Berapakalipun ku mencoba untuk berpaling dari Bruch, selalu saja gagal. Semakin lama rasa sakitpun semakin bertambah terlebih ku dengar Bruch akan menyatakan perasaannya terhadap Alice. Berita itu membuatku merasa tak karuan dan semakin frustasi untuk lebih gencar berpaling dari Bruch, karena ku tak ingin merasakan rasa sakit melihat Bruch dan Alice lebih dari sekedar teman.  Tiap harinya selalu kudapat informasi bahwa hari itu Bruch akan menyatakan perasaannya terhadap Alice, tapi tetap saja tidak jadi. Aku selalu menghindar dan mencari kesibukan tiap kali kudengar tentang kabar proses pernyataan perasaan Bruch pada Alice. Mengingat berapa kalipun ku mencoba tapi tetap saja nihil, lega memang karena sering kali rencana Bruch tak terlaksana. Tapi bagaimanapun aku tetap harus bisa melupakan Bruch karena pastilah hari eksekusi itu akan datang.  Akhirnya   hari yang tak kuinginkan pun datang juga, hari  dimana Bruch akan benar-benar menyatakan perasaannya kepada Alice.
            Bodohnya setelah kudengar kabar itu, akupun memutuskan untuk tidak masuk sekolah, syukurnya saat itu sedang class meet sehingga aku sedikit bebas untuk tidak masuk. Sujud syukur aku tidak melihat proses eksekusi itu, dan syukurnya setelah kejadian itu aku lebih mudah untuk berpaling dari Bruch dan semakin harinya rasa sukaku semakin berkurang. Semenjak rasa sukaku terhadap Bruch berkurang, aku mulai mendengar penjelasan tentang Jordan. “Jordan suka denganku” yah itulah inti dari apa yang selama ini teman-temanku kumandangkan. Hah, mana bisa akal sehatku menerima pernyataan itu, belum lagi mengingat ketika ia lebih memilih Melly, bikin aku makin geram.  
Sampai akhirnya terbukalah salah satu mulut temanku, ia menjelaskan perihal mengapa ia lebih memilih Melly, dan menjelaskan perihal lain yang setidaknya membuatku tak geram lagi pada Jordan. Sebenarnya selama ini aku tetap akrab dengan Jordan, tetapi ia terlihat seperti canggung. Baru setelah aku bilang bahwa aku sudah tak menyukai Bruch lagi, barulah ia terlihat enjoy. Semakin hari rasa sukaku terhadap Bruch pun berkurang sampai akhirnya aku benar-benar tak menyukainya lagi. Setelah ku dapat berpaling dari Bruch, perasaanku menjadi kosong. Di saat perasaanku sedang kosong entah mengapa salah seorang “artefakku” alias mantanku datang dan mengajakku tuk kembali bersamanya.

Memori

Seorang Lelaki sepertimu 
Adalah sebuah pertanyaan membingungkan
Aku masih terkurung di dalam kenangan
Bertarung dengan kesendirian
Tapi bagaimana kabarmu??

Aku menggambarmu dengan sebuah pensil
dan menghapusmu dengan penghapus yang disebut hujan
aku tidak tahu kalau bunyi hujan ini adala suaramu 
Atau kalau ini suaramu memanggilku
Apakah aku satu-satunya orang yg memikirkanmu
Ini pertanyaan membingungkan

Sekarang kau bak fragmen yang tertanam dalam
Meskipun ku abaikan perasaan ini
Tapi aku seperti berbohong pada diri sendiri
Aku membayangkanmu lagi hari ini
apakah aku bisa melupakanmu

Panorama Jalan Raya

Ketika ku menyusuri jalan raya
Serasa jiwa ini ditempa baja besi
Hirup pikup jalan raya
Membuat kebisingan yang amat sangat
Suara klakson yang menderu
Merusak gendang telingaku

Gelandang pengemis terkantung-kantung di jalanan tak beraturan
Para penjahat jalanan berkeliaran
menimbulkan kegaduhan dan keresahan

Apakah ini kehidupan
Tak beraturan, berantakan, dan mengkhawatirkan
Inikah kehidupan
Liar, mengerikan tak ada keramahan

Daftar Riwayat Hidup

Nora Galuh Candra Asmarani lahir di Malang 19 September 1997, anak ketiga dari 3 bersaudara, pasangan Bapak Suntoyo dan Ibu Mariyani. Riwayat pendidikannya ditempuh mulai dari TK Dharma Wanita tahun 2003, tamat TK tahun 2004 dan melanjutkan pendidikan ke SDN Karang Widoro 1 pada tahun yang sama. Tamat SD tahun 2010 dan melanjutkan pendidikan ke SMPN 04 Malang pada tahun yang sama. Tamat SMP tahun 2010 dan melanjutkan pendidikan ke SMAN 08 Malang.

Prestasi yang pernah diraih selama mengenyang pendidikan di SMP adalah juara 1 lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat SMP-SMA se-kota MAlang. Prestasi yang diraih selama berada di sekolah dasar adalah prestasi akademis berupa perolehan rangking satu selama berada di sekolah dasar, serta masuk peringkat 10 besar sewaktu mengenyang pendidikan di SMP.

Murka

Banjir, longsor, gunung meletus
Hanya sedikit dari potret kemurkaanmu
Puing-puing berserakan, orang-orang berhamburan
Mayat bergeletakan tak terkenali

Tak ada lagi senyuman
Yang ada hanyalah tangis dan jeritan
Sejauh mata memandang
seakan tak ada lagi kehidupan
Yang ada hanyalah kesengsararaan dan kehancuran

Bunga

Anugerah Tuhan yang tiada tara
Anugerah Tuhan yang tak terkira
Penuh warna dengan aroma yang menggoda
Mengundang serangga menari-nari disekitarnya

Bunga kaulah keindahan alam semesta
Keindahanmu tak ada duanya
Bentuk, aroma, dan warnamu membutakan mata
Membuat orang yang melihatmu terpana
Seakan tak bisa tergantikan oleh apapun

Sahabat

Sahabat..
Satu kata berjuta cerita..
Diiringi rasa suka dan duka..
Diselingin rasa canda dan tawa..

Sahabat..
Seseorang yang pasti dinanti
Seseorang yang pasti ingin dimiliki
Seseorang yang pasti berarti

Sahabat saling mengerti dan memahami
sahabat tak kan ku lupa sampai mati

Sinopsis Breaking Dawn part 2

Jika Anda belum sempat membaca bukunya dan masih penasaran dengan lanjutan dari film bagian pertama, berikut adalah rangkuman dari buku yang diperkirakan nantinya akan menjadi jalan cerita Breaking Dawn Part 2.
Bella telah menjelma menjadi Vampir yang sangat cantik dan sangat kuat. Sebagai seorang vampir baru, Bella seharusnya sangat haus darah. Namun secara menakjubkan dia dengan cepat mampu mengontrol ‘insting barunya’ tersebut. Bella sempat mengamuk dan menyerang Jacob ketika tahu sahabatnya tersebut meng-imprint Renesmee, namun Edward dan Seth berhasil menenangkannya.
Bella sangat ingin bertemu dengan Charlie –ayahnya– namun merasa bingung menjelaskan kepada Charlie mengenai perubahan yang terjadi pada dirinya. Mengetahui hal itu, Jacob mengambil inisiatif untuk membuka rahasia ‘dunia lain’ yang melibatkan Bella. Dengan sengaja dia berubah menjai serigala di depan Charlie, Jacob juga menjelaskan bahwa Bella juga telah mengalami “perubahan yang tidak biasa” dengan menjadi Vampir. Dalam kunjungannya saat menjenguk Bella, Charlie terpesona melihat Renesmee –cucunya yang merupakan bayi setengah Vampir.
Renesmee tumbuh dengan pesat, dalam beberapa minggu dia telah bisa bicara dan mampu berjalan serta berburu. Saat Bella dan Jacob membawanya berburu, seorang Vampir dari klan Denali melihat Renesmee dan menganggapnya sebagai immortal child. Dengan kemampuannya, Alice ‘melihat’ Irina mengadukan keberadaan Renesmee kepada Volturi. Bagi Volturi, immortal child adalah kejahatan besar di kalangan Vampir. Alice menduga hal itu akan dijadikan alasan oleh Volturi untuk datang dan menghancurkan keluarga Cullen. Tak lama kemudian, Alice dan Jasper menghilang.
Keluarga Cullen memanggil keluarga Vampir lain untuk menjadi saksi bahwa Renesmee bukanlah immortal child, melainkan manusia setengah vampir. Mereka berharap hal ini dapat membuat Volturi mengerti dan membatalkan keputusannya untuk menyerang keluarga Cullen. Namun sebagai antisipasi jika Volturi tetap berkeras melakukan konfrontasi, mereka berlatih untuk menghadapi pasukan Volturi yang terdiri atas vampir-vampir tangguh. Saat berlatih itulah Bella menyadari bahwa dia bisa menggunakan kekuatannya sebagai tameng untuk melindungi teman-temannya yang lain.
Saat dua kubu telah saling berhadap-hadapan, Volturi akhirnya menyadari bahwa Irene telah memberikan informasi yang salah pada mereka mengenai Renesmee. Hal ini membuat Irina langsung dieksekusi saat itu juga. Namun keluarga Cullen belum bisa bernafas lega. Volturi masih belum memutuskan apakah keberadaan manusia setengah vampir bisa membahayakan kerahasiaan dunia vampir dari dari manusia atau tidak. Saat itulah muncul Alice dan Jasper membawa seorang manusia setengah vampir bernama Nahuel yang membuktikan bahwa keberadaan manusia setengah vampir tidak membahayakan dunia vampir.
Melihat bukti yang diberikan oleh Nahuel serta menyadari hebatnya kekuatan perisai yang Bella miliki, akhirnya Volturi memutuskan untuk pergi dan pertempuran besar pun akhirnya dapat dicegah.
Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Daily Quotation - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger